Senin, 18 Februari 2008

Mahkota Kepala


"Maaf, Mas. Saya benar-benar minta maaf".

"Enak aja minta, kalau mau beli", kataku kepada SPG tersebut.

Anda tentu paham, tidak ada SPG yang tidak cantik. Dan karena cantik, lelaki biasanya luluh juga mau marahin. Tapi tidak bagi saya. Bagaimana tidak, jelas benar rambut saya kribo, malah mendatangi saya menawarkan sisir bertenaga listrik yang katanya hanya beberapa kali sisir, rambut akan terlihat indah tertata rapi, klimis lebih tepatnya. Tapi sepertinya SPG tersebut tidak sadar, meskipun sisir bertenaga nuklir sekalipun, yang namanya kribo tidak akan pernah berdamai dengan klimis. Never!!!

Berbicara mengenai rambut, jelas tidak lepas dari penampilan. Malah rambut boleh dikatakan sebagai sesuatu yang sangat essensial bagi pria khususnya. Betapa tidak, lihatlah sudah berapa macam model, bentuk dan ukuran rambut yang menjadi tren masa kini yang khususnya dilakoni oleh para remaja. Saking essensialnya, tidak ada pria yang pake jilbab menutupi rambutnya.

Agak sepele memang, tetapi rambut boleh dikatakan mencerminkan kepribadian seseorang. Lihat saja, tidak bakal ada orang yang beraliran punk berambut klimis. Mereka hanya identik dengan model rambut mohawk, atau yang sejenisnya. Pernah lihat bentuk kepala sang pahlawan Ultraman, kan. Nah, rambut mohawk mirip seperti itu.

Karena itulah suvey yang pernah dilakukan mengenai hal apa yang pertama kali diperhatikan oleh seseorang ketika bercermin? Jawabannya rambut. Ya, rambut. Bukan wajah, bukan kumis, bukan yang lain. Lihat saja ketika para pria bercermin, yang paling lama diurusin pasti masalah rambut (pengecualian bagi kepala plontos). Bagi kaum pria, tidak cukup sesisir atau dua sisir (bukan pisang) ketika menata rambut di hadapan cermin. Jelas, karena ini menyangkut penampilan. Dan seseorang dinilai pada pandangan pertama, bukan? Tapi bagi yang rambutnya kribo, tidak perlu repot menata rambut karena asalnya memang kusut. Cukup pakai jari karena yakin jari tidak akan patah...tidak seperti sisir.

Jumat, 15 Februari 2008

54%How Addicted to Blogging Are You?


Wekz...not a good marks.
Maklum, pemula. Baru belajar nulis, baru belajar ngernet, apalagi ngeblog.

Dapat info linknya dari seorang blogger yang katanya seorang babu. Melihat blognya, benar-benar keren. Mbak tersebut sudah membuktikan "jangan pandang babu sebelah mata", karena mata kita tidak buta.

Kamis, 14 Februari 2008

Suka?

Pernah dengar lagu dangdut ini?

aku suka lelaki yang hitam manis
aku suka lelaki yang berkumis tipis
aku suka lelaki yang berkaca mata

Saya memenuhi semua kriteria tersebut...
ada yang suka?

Minggu, 03 Februari 2008

Banjir Kiriman

Ah...nikmat sungguh. Berbaring di atas kasur apung di tengah-tengah kolam yang nyaman. Ditemani riak-riak air dan desiran angin sepoi-sepoi, benar-benar menjadikan suasana yang begitu tenang dan santai. Terlebih didampingi wanita-wanita manis nan ayu di sisi kanan dan kiri, sambil sesekali disuapi buah anggur yang nikmat dan memandang keindahan langit...
koq...langit yang saya pandangi jadinya malah langit-langit kamar saya...? Seketika itu saya sadar... Banjir... Banjirrr...!!!

Hujan yang terus-menerus terjadi beberapa hari ini menyebabkan beberapa wilayah di Kota Makassar terendam air. Tidak terkecuali kamar penulis -saya, red- yang berukuran kurang lebih 3 x 6 m. Kejadian ini berlangsung sekitar 5 pagi, ketika semua penghuni pondokan masih terlelap - tidak terkecuali juga penulis. Akibatnya, tidurnya sambil terapung tanpa diketahui. Penulis baru mengetahui setelah kasur yang dialasi agak bergoyang serasa tidur di atas kasur apung di tengah kolam. Kejadian ini sempat membuat panik karena selama beberapa tahun belakangan ini belum pernah sekalipun banjir menjadi tamu di kediaman penulis.
Kejadian hari ini benar-benar di luar perkiraan sang penulis. Betapa tidak, hujan yang terjadi sebelumnya boleh dikatakan lebih deras dibandingkan dengan hari ini namun belum pernah banjir manjadi tamu. Namun, tamu kali ini -banjir, red- benar-benar singgah di kediaman penulis tanpa mengenal permisi.
Dari prediksi sang penulis, banjir kali ini mungkin disebabkan banjir kiriman dari atas (langit) disebabkan banjir di atas sana tidak mampu lagi menahan debit air yang begitu tinggi sehingga tumpah ruas ke bawah (bumi). Selain itu, penulis juga memprediksikan bahwa banjir kali ini ada hubungannya dengan banjir yang terjadi di istana negara.
Sehingga penulis berasumsi jika istana negara banjir, maka kediaman penulis juga pasti akan banjir***