Sabtu, 13 Oktober 2018

Hari Ke - 34 : Goodbye Tokachi!

Saatnya pulang. Tiada kata yang pantas diucapkan selain Alhamdulillah. Selama pelatihan berlangsung tetap diberi kesehatan dan kemampuan oleh Allah, walaupun cuaca disini cukup dingin, antara 18 sampai 9 derajat celcius,khususnya pada malam hari. Peserta yang berasal dari benua Afrika tentu merasakan suhu yang sangat dingin. Tetapi kami semua dapat melaksanakan pelatihan ini mulai awal sampai akhir tanpa hambatan apapun, Alhamdulillah.

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Bapak Shinichi Tsuboi, instruktur kami. Dialah yang selama ini membimbing kami dengan ilmu, pengetahuan serta pengalaman yang dimilikinya. Ada salah satu pepatah Jepang yang sering dia sampaikan kepada kami di dalam kelas.

"Ichi-go, Ichi-e".."One Moment, One Time"


Jumat, 12 Oktober 2018

Hari ke - 33 : Action Plan Presentation and Closing Ceremony

Kemarin sudah latihan, saatnya presentasi Action Plan. Setiap peserta hanya diberi waktu 15 menit untuk presentasi, dan 5 menit untuk tanya jawab.



Kamis, 11 Oktober 2018

Hari ke - 32 : Rehearsal

Steve Job setidaknya melakukan latihan sebanyak 20 kali sebelum tampil mengumumkan produk ciptaan perusahaannya. Sebelum presentasi di akhir pelatihan, kami juga melaksanakan latihan. Setiap peserta maju satu per satu membawakan Action Plan masing-masing.

Eswatini: Cash crops opportunities promoting sustainable economic growth cluster approach
Fiji: Sheep Industry Development
Georgia: Improvement of managerial and Industrial Process in Agriculture Cooperative
Ghana: Crop value chain improvement and marketing
Indonesia: System Information to Promote Local SMEs
Jamaica: The Development of Strawberry Industry
Laos: Strengthening the Tea Farmer as a Commodity
Micronesia: Promoting Vegetable Farming
Myanmar: Agricultural Industry adn Rural Development Project
Nepal: Coffee Production, Processing and Marketing
South Sudan: Food Security and Livelihood
Yaman: Improvement the Local Economy in Rural Communities

Rabu, 10 Oktober 2018

Hari ke - 31 : Report Preparation

"Kami juga dulu begitu. Sama seperti kalian. Demi mengejar pembangunan, kami melupakan satu hal yang sangat penting. SUSTAINABILITY. Keberlanjutan. Minyak bumi, gas alam, batu bara..semuanya terbatas. Akan tiba masanya habis. Karena itu Pemerintah Jepang telah mengubah haluan. Tidak boleh lagi merusak lingkungan. Energi terbarukan sekarang banyak diterapkan. Tenaga surya, tenaga angin, biogas, sekarang banyak dipakai. Jadi sebelum kalian mendahulukan pembangunan dengan beragam proyek dan kegiatan, jangan pernah pisahkan dari keberlanjutan lingkungan." Kami mengangguk menyetujui pendapat instruktur kami, Pak Tsuboi di sela-sela menyelesaikan laporan presentasi di akhir pelatihan ini.

Panel tenaga surya. Dimana-mana sangat mudah ditemui

Selasa, 09 Oktober 2018

Hari ke - 30 : Pekan Terakhir

Tampang serius. Semua wajah sibuk melototi layar. Berhubung hari ini adalah pekan terakhir, maka saatnya setiap peserta training membuat laporan serta action plan tentang apa yang akan dilakukan di negara masing-masing setelah pulang. 

Jangan cari saya dimana 😄

Senin, 08 Oktober 2018

Hari ke - 29 : K's Farm

Industri keenam. Di Tokachi, hanya sedikit UKM yang menerapkan industri keenam. Yaitu mulai produksi, pengolahan hingga layanan jasa semua dilaksanakan oleh satu usaha. K's Farm salah satunya. Usaha yang berdiri sejak 2008 ini memproduksi sendiri hasil pertanian (gandum, kentang, kacang dan sugar bit). Kemudian mengolahnya  menjadi beberapa produk seperti camilan, roti, dan lain-lain. Setelah itu menjualnya di Cafe yang ia dirikan. 

K's Farm Cafe

Minggu, 07 Oktober 2018

Hari ke - 28 : Pajak 8%

Hampir sebulan disini. Sudah dua kali saya dapati Libur Nasional yang ditetapkan pemerintah Jepang. Tapi pelatihan kami tidak libur. Yang menarik, adalah penetapan hari nya. Apabila tanggal merah (hari libur) hari Selasa, misalnya. Maka pemerintah Jepang memajukan hari libur menjadi hari Senin. Mengapa? Karena waktu libur jadi panjang, yaitu 3 hari (Sabtu, Minggu, Senin). Akibatnya, warga akan pergi berlibur bersama keluarga, pergi ke suatu tempat dan membeli sesuatu. Daya beli masyarakat menjadi tinggi. Perekonomian jalan.

Obihiro bukan kota besar. Tapi dimana-mana sangat mudah dijumpai supermarket, toko retail modern, toko 100 yen dan masih banyak lagi jenis toko-toko yang lain. Dan setiap pembelanjaan dikenakan pajak 8% dari harga barang, alias Pajak Konsumsi. Semakin tinggi pembelanjaan warga, semakin tinggi juga pemasukan bagi pemerintah. Dengar-dengar, tahun depan akan meningkat menjadi 10%. 

Sabtu, 06 Oktober 2018

Hari ke - 27 : Obihiro Forest, Manabe Garden, Takahashi Manju-ya

Akibat bersepeda lebih dari 20 kilometer hari ini, biarlah foto yang berbicara..

Hutan "buatan" Kota Obihiro seluas 406,5 hektar


Peta hutan kota Obihiro. Hutan "buatan" yang dibangun sejak 40 tahun lalu

Jumat, 05 Oktober 2018

Hari ke - 26 : Value chain development; Care Kenya Challenge (2)

Kembali, hari ini kami melanjutkan studi kasus Care Kenya, salah satu NGO Internasional yang membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di Garissa, Kenya. Melalui studi kasus ini setidaknya kami mempelajari bagaimana membuat suatu project/kegiatan yang dapat memberikan output (hasil) yang jelas dan terarah. 

Diskusi kelompok

Kamis, 04 Oktober 2018

Hari ke - 25 : Peran Kota Obihiro terhadap Pengembangan UKM

Kembali, hari  ini kami menerima materi dari salah seorang pegawai Kota Obihiro. Jika sebelumnya kami menerima materi tentang Food Valley Tokachi, kali ini kami menerima materi tentang "Product Development Support Program". 

Shogo Osanai namanya. Seumuran dengan saya, 33 tahun. Beliau banyak menjelaskan tentang pengembangan industri di obihiro serta program dukungan pengembangan produk yang diberikan kepada UKM. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah dukungan dana.

Rabu, 03 Oktober 2018

Hari ke - 24 : Koperasi Pertanian di Jepang

JA. Tulisan ini sangat mudah ditemui. Baik berupa gedung kecil maupun gedung besar. Milik siapa? Koperasi! Singkatan dari Japan Agriculture Cooperatives. Berikut adalah beberapa gedung yang memiliki logo JA yang sempat saya foto, menandakan bahwa gedung tersebut adalah milik koperasi.


Selasa, 02 Oktober 2018

Hari ke - 23 : Obihiro University of Agriculture and Veterinary Medicine

Sebelum memasuki ruang pertemuan, semua sepatu dilepas, harus diganti dengan sandal. Dari luar gedung. Jadi di pintu masuk gedung telah tersedia tempat penyimpanan sepatu, dan sandal ruangan untuk dipakai. Beberapa orang dari kami terpaksa memakai sandal yang kekecilan, karena orang Jepang perawakannya memang agak kecil.



Senin, 01 Oktober 2018

Hari ke - 22 : Best Practice Presentation

Biasanya hari-hari kami diisi oleh materi dari Tsuboi-san, instruktur kami. Namun hari ini, peserta yang menjadi narasumber untuk memberikan "Best Practice" atau program yang berhasil dijalankan di setiap negara peserta. 

Dimulai dari Yaman, Sudan Selatan, Nepal, Myanmar, Micronesia, Laos, Jamaica dan diakhiri dengan presentasi dari saya. Untuk 4 orang teman-teman yang lain akan diberikan kesempatan pada hari berikutnya. 

Minggu, 30 September 2018

Hari ke - 21 : Pray for Palu

Jutaan uang di kantong...
Kartu debet dan kredit berjejer rapi di dompet...
Semuanya tak bermakna...
Tak bisa dikunyah...

Bergetar hati ini mendengar asma Allah diucapkan para korban yang mengalami langsung kejadian itu. Melihat video betapa hancur nya kota Palu. Gedung megah, rumah mewah, banyak yang rata dengan tanah. Bahkan jembatan ikon kota Palu juga turut roboh. 

Teman-teman pelatihan banyak yang menyampaikan duka dan bela sungkawa terhadap apa yang menimpa kota Palu. Instruktur saya pun sempat mengirim pesan pribadi, menanyakan tentang kabar keluarga saya di Indonesia. Alhamdulillah, semuanya tetap aman, karena saya tinggal di Sulawesi Selatan, dan musibah terjadi di Sulawesi Tengah. Meskipun begitu, om saya (kakak Bapak) beserta semua anak nya di Palu. Informasi terakhir yang saya terima mereka semua selamat, Alhamdulillah. Namun tempat tinggal semuanya rusak berat. Hanya beratapkan langit. 

Ya Allah, selamat mereka semua yang tertimpa musibah. Tabahkan hati dan kuatkan mereka menghadapi cobaan ini. Sungguh, tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolonganMu, ya  Allah..😭

Sabtu, 29 September 2018

Hari ke -20 : Ice Cream Shop


"Excuse me, sir..are you a farmer?"..."Yes, I'm a farmer", katanya ramah.
Sebenarnya saya ada pertanyaan, bersama beberapa teman yang lain tentang pertanian di daeah ini..Sejak kami tiba, dan telah melewati banyak jalan, sekalipun kami tidak pernah menemukan adanya irigasi untuk mengairi lahan disini. Dari mana sumber airnya, dan bagaimana juga cara distribusinya. Dengan bahasa Inggris yang agak terbata, dia menjawab bagaimana cara petani mengairi lahan pertanian mereka. Caranya dengan menggunakan tap water (air keran) dan sumur. 

Jumat, 28 September 2018

Hari ke - 19 : School Visit

Dibagi menjadi 2 kelompok. Saya satu kelompok dengan Eswatini, Sudan Selatan, Fiji, Yaman dan Laos. Kami berenam menuju salah satu sekolah yang menempuh waktu sekitar 40 menit. Sementara teman yang lain juga dalam satu kelompok mengunjungi sekolah lain yang menempuh jarak 2 jam. 



Kamis, 27 September 2018

Hari ke - 18 : Food Valley Tokachi



Pernah dengar Silicon Valley? Tempat lahirnya perusahaan terkenal di bidang komputer di California, Amerika Serikat. Nah, konsepnya kurang lebih sama seperti itu. Tokachi ingin dikenal sebagai "lembah" makanan, padahal sebenarnya tidak ada lembah disini. Konsep ini merupakan janji dari Walikota terpilih Obihiro ketika kampanye dulu. Dia ingin menjadikan Tokachi sebagai tempatnya makanan lezat dan sehat bagi seluruh Jepang, khususnya di Hokkaido.

Rabu, 26 September 2018

Hari ke - 17 : Yotsuba Milk Products

Saya sama sekali tidak menyangka pabrik susu sebesar ini didirikan oleh koperasi. Yotsuba Milk Products, Co. Ltd. Berdiri sejak 1967, Yotsuba kini telah memiliki 4 pabrik susu yang berada di Hokkaido. Salah satu nya adalah di Tokachi, merupakan pabrik terbesar tempat produksi susu segar dan keju. Karena perusahaan ini didirikan oleh koperasi, maka semua peternak sapi yang juga anggota koperasi mengirim susu perah mereka ke tempat ini. Pabrik ini telah mendapatkan sertifikasi untuk keamanan produk pangan sehingga kualitasnya terjamin. 

Produk Yotsuba Milk

Selasa, 25 September 2018

Hari ke - 16 : 5S

Dedaunan mulai berserakan di jalan setapak. Tampak sudah mulai banyak daun yang berganti warna, bersiap memasuki musim dingin. Sengaja saya bangun pagi-pagi untuk menyusuri hutan kota Obihiro yang hanya bersebelahan langsung dengan Jica Obihiro. Ditemani kawan asal Nepal, kami berdua menyusuri hutan kota ini. Mungkin sekitar 3 km kami berjalan, belum ada setengah hutan kota ini kami lalui. Sangat luas! Pemerintah kota Obihiro telah menetapkan kawasan ini sebagai hutan kota. Tampak beberapa warga lokal juga melakukan jalan pagi dalam hutan ini. 

Senin, 24 September 2018

Hari ke-15 : Business Strategy

Ada hidup, ada mati. Siklus kehidupan. Begitu juga dalam bisnis. Ada bisnis start-up, mulai berkembang pesat hingga suatu saat bisnis tersebut akan kolaps, jika tidak ada antisipasi. Hari ini kami mendapat penjelasan tentang strategi bisnis keberlangsungan suatu usaha.

Sumber gambar: http://thepresidentscouncil.org/wp-content/uploads/2014/10/lifecycle505w2.jpg
Seperti gambar di atas, kehidupan suatu bisnis juga memiliki tahap-tahap perkembangan. Mulai startup, pertumbuhan yang cepat, matang, setelah itu mulai menunjukkan kemunduran hingga akhirnya suatu kerajaan bisnis yang besar sekalipun akan kolaps. 

Minggu, 23 September 2018

Hari ke- 14 : Ping Pong Match

Ping Pong Match di Churui
Ping Pong Match in Churui. This event is tomorrow. Mengingatkan kami tentang kegiatan pertandingan ping pong yang telah kami daftar sebelumnya. Tidak semua peserta ikut, hanya yang berminat saja dan telah mendaftarkan diri di Front Desk Jica Obihiro. Tepat pukul 8.30, mobil datang mejemput kami menuju ke lokasi acara, di Kota Churui yang menempuh waktu sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Obihiro. 


Sabtu, 22 September 2018

Hari ke-13 : Rainy Day

"Sorry, no bicycle today", kata petugas JICA di front desk. Apes dah..padahal rencana hari ini mau keluar bersama rekan-rekan. Front desk sengaja tidak meminjamkan sepeda kepada siapapun hari ini karena lagi hujan. Sejak kami tiba, ini adalah hujan pertama kami disini. Suhu pun mulai menurun mendekati bulan Oktober, karena saat ini sedang musim gugur menuju musim dingin.

Ada yang ingin pergi museum, ada yang ingin pergi shopping...namun karena tidak boleh meminjam sepeda, akhirnya banyak yang tidak jadi keluar. Hanya 4 orang saja yang tetap nekat keluar, peserta dari Nepal, Eswatini, Laos, dan tentu saja...Indonesia..😁. Kami menggunakan taksi untuk pergi ke lokasi tujuan dengan jarak sekitar 6 km. Yang unik, penumpang tidak perlu membuka pintu penumpang, karena dibuka otomatis oleh sopir. 


Jumat, 21 September 2018

Hari ke-12 : Akuntansi

Berkutat dengan angka. Hari ini kami banyak menerima latihan tentang dasar-dasar akuntansi. Bagaimana mengelola pembukuan sederhana, dan membuat buku kas. Jika membahas masalah akuntansi tentu akan membahas perusahaan untung atau rugi. 

Tetapi dalam menentukan untung atau rugi tidak semudah itu..apalagi jika sudah memakai banyak variabel, maka akan menjadi cukup membingungkan. 

Pada intinya, ada beberapa hal penting yang kami dapatkan hari ini:
  1. Pembukan/laporan keuangan bagi UKM sangat penting untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan mendapatkan untung atau bahkan sebaliknya, mengalami kerugian.
  2. Apapun transaksi yang berkaitan dengan usaha, harus segera dicatat ke dalam pembukuan untuk menghindari lupa dan keuangan yang lebih terkontrol.
  3. Perlunya analisis tentang BEP (Break Even Point), atau bahasa lokalnya kembali modal agar kita dapat mengetahui berapa harga yang cocok untuk produk yang kita jual dan berapa banyak produk terjual sehingga dapat kembali modal.
  4. Bagaimana cara untuk meningkatkan profit/keuntungan? Pertama, dengan mengurangi biaya variabel (biaya tidak tetap). Dan kedua juga dengan mengurangi biaya tetap. 
  5. Laporan keuangan dapat dikatakan sebagai dashbor pada mobil. Sehingga UKM dapat memiliki pedoman dan informasi tentang perputaran kas yang terjadi di usahanya.
  6. Profit (keuntungan) memang penting bagi suatu usaha tetapi jangan menghalalkan segala cara hanya karena ingin mendapatkan profit yang besar. Hal yang paling utama adalah kepuasan pelanggan.

Kamis, 20 September 2018

Hari ke-11 : Masuya Bakery

Toko roti Masuya Bakery
Berdiri sejak berakhirnya Perang Dunia ke II tahun 1950. Sudah 68 tahun perusahaan ini berdiri. Sebagai toko roti yang terkenal di Tokachi, toko ini memiliki visi yaitu ingin menjadikan Tokachi sebagai kerajaan roti tahun 2030. 

Bukan tanpa sebab instruktur kami sengaja mendatangi lokasi ini sebagai lokasi untuk belajar. Ada ciri khas yang dimiliki toko roti ini. Semua bahan bakunya menggunakan bahan baku lokal. Mulai dari gandum, (bahan utama), sayuran, keju, dan bahan lain untuk pembuatan roti, semuanya menggunakan produk lokal Tokachi. 

Rabu, 19 September 2018

Hari ke 10 : Dukungan Pemerintah Jepang terhadap UKM

Materi ini yang saya tunggu-tunggu. Soalnya memang berkaitan dengan pekerjaan di kantor. Setelah beberapa hari ini menerima materi tentang manejemen dan marketing.
Setidaknya ada 5 kementerian yang memberikan dukungan kepada UKM dan petani di Jepang, yaitu:

  1. Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Perindustrian
  2. Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
  3. Kementerian Luar Negeri
  4. Kementerian PEndidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi
  5. Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Dari 5 kementerian ini, Nomor 1 dan 2 yang berperan penting memberikan dukungan terhadap UKM dan petani. 




Selasa, 18 September 2018

Hari ke 9 : Marketing

Apa itu marketing? Pada dasarnya adalah produk/jasa yang ditukar dengan suatu nilai (harga) antara penjual dan pembeli. Ya, hari ini kami akan belajar tentang Marketing. 


Senin, 17 September 2018

Hari ke 8 : Managemen Basic 1

Mengapa manajemen itu penting? tanya Shinichi san sebagai instruktur kami selama pelatihan. Seperti biasa, dia memancing kami dengan pertanyaan. Dia sangat suka berdiskusi dalam kelas. Membuka wawasan para peserta dalam berdiskusi, karena setiap peserta memiliki pandangan dan pendapat masing-masing. 

Intinya, manajemen itu penting karena ia adalah suatu proses kreatif untuk menentukan dan mencapai visi. Sehingga ada kriteria tertentu yang harus dimiliki oleh seorang manajer: 

  1. Integritas
  2. Keahlian Konseptual, meliputi kemampuan analisa, mengelola sumberdaya, dan pengambilan keputusan.
  3. Keahlian Komunikasi
  4. Profesional

Minggu, 16 September 2018

Hari ke 7 : Obihiro Centennial Museum


Layaknya anak sekolah, hari ini kami libur. Sejak kemarin sudah menyusun rencana bersama teman-teman senasib sepenanggungan akan kemana kami hari ini. Sejak kemarin saya sudah memberi saran untuk pergi ke museum, namanya Obihiro Centennial Museum. Sebenarnya ada beberapa rekan yang ingin jalan-jalan ke pusat kota Obihiro, tetapi informasi yang saya dapat disana hanya ada tempat belanja. Kalau tempat belanja juga sih banyak di Indonesia, apalagi harga-harga barang disini bikin tepok jidat.

Sabtu, 15 September 2018

Hari ke-6 : The Marshmallow Challenge



Sebelum memulai Marshmallow Challenge, kelas dimulai dengan kondisi pertanian di Jepang, khususnya di daerah tempat kami menerima pelatihan, yaitu di Hokkaido, Tokachi District.
Tetapi sebelum menjelaskan tentang kondisi pertanian di Jepang, Shinichi san sempat memberikan informasi tentang kondisi umum tentang Jepang. Salah satunya adalah agama yang dianut. Umumnya, penduduk Jepang penganut agama Budha dan Shinto. Menariknya, penduduk Jepang tidak terlalu memikirkan tentang identitas agama mereka. Ketika hari besar keagamaan khususnya Budah dan Shinto mereka merayakan namun ketika Natal mereka juga merayakannya. Mereka tidak terlalu peduli dengan agama mereka.

Jumat, 14 September 2018

Hari ke-5 : Presentation

Hari ini semua peserta memberikan presentasi tentang negara masing-masing. Dimulai dari negara Eswatini, Fiji, Georgia, Ghana, Indonesia, Jamaica, Laos, Myanmar, Nepal, South Sudan, dan diakhiri dengan Yaman. Setiap peserta memberikan informasi tentang negara dan organisasi mereka, memaparkan tentang kelebihan, kekurangan, peluang serta ancaman yang dihadapi. Juga tentang strategi apa yang akan diterapkan sesuai dengan kelebihan setiap negara peserta. Dan terakhir pemaparan tentang apa yang ingin dipelajari dan didapatkan di Jepang.



Kamis, 13 September 2018

Hari ke-4, Course Orientation Session


Mr. Shinichi Tsuboi, MBA.
President of Insight Management, Inc.
Masih ada 10 menit sebelum kelas dimulai. Ruangan tampak lengang. Hanya ada satu orang Jepang, bertugas sebagai koordinator program sedang mempersiapkan ruang kelas. Salah satu peserta asal Ghana juga hadir dalam kelas. Menggunakan pakaian yang saya kira batik. Sekilas mirip, tapi merupakan pakaian khas Ghana, sama seperti batik, yang saya kenakan. Mulai hari ini kami akan banyak menghabiskan waktu hampir selama 2 minggu kedepan untuk belajar. Belajar tentang apa?

Rabu, 12 September 2018

Hari ke-3, Welcome to Tokachi, Obihiro

Pukul 10.
Kami sudah diperingatkan sebelumnya agar kumpul di lobby karena akan berangkat menuju bandara Haneda ke bandara Tokachi, Obihiro. Penerbangan memakan waktu selama hampir 2 jam.

Selasa, 11 September 2018

Hari ke-2. Dari Tokyo Tower hingga Takeshita Street

Apa ada acara resmi selama kami di Tokyo pak? Tanyaku ke desk office JICA.
No, you're free..jawabnya..

Mendengar tidak ada kegiatan, teman dari Nepal langsung menyampaikan kepada saya. Hari ini kita musti jalan. Saya ingin ke Tokyo Tower, katanya mantap..Berhubung hari ini adalah hari terakhir kami di Tokyo, dan besok pagi kami akan berangkat menuju Obihiro di Hokkaido. Teman dari Laos pun mengiyakan.

Senin, 10 September 2018

Hari ke-1 : JICA International Tokyo

Are you from Nepal?

No, I'm from Indonesia

Ah...Indonesia...Assalamu'alaikum..

Kata petugas JICA yang menjemput saya di bandara Haneda, Tokyo..
Sambil tertawa saya jawab salamnya, kaget juga tiba-tiba dia kasi salam.

Ternyata memang dia menunggu salah satu peserta juga yang berasal dari Nepal. Sebelumnya, peserta asal Laos sudah tiba. Seharusnya jumlah peserta adalah 15 orang dari negara yang berbeda..tetapi hanya kami bertiga yang datang terlebih dahulu.