Hari ke 10 : Dukungan Pemerintah Jepang terhadap UKM

Materi ini yang saya tunggu-tunggu. Soalnya memang berkaitan dengan pekerjaan di kantor. Setelah beberapa hari ini menerima materi tentang manejemen dan marketing.

Setidaknya ada 5 kementerian yang memberikan dukungan kepada UKM dan petani di Jepang, yaitu:

1. Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Perindustrian
2. Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
3. Kementerian Luar Negeri
4. Kementerian PEndidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi
5. Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Dari 5 kementerian ini, Nomor 1 dan 2 yang berperan penting memberikan dukungan terhadap UKM dan petani. 

Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri kemudian membentuk lembaga bernama SMRJ (Organization for Small and Medium Enterprises and Regional Innovation, Japan). Lembaga ini ternyata merupakan lembaga semi-pemerintah, karena mereka juga merekrut para tenaga ahli di bidang pengembangan UKM. Lembaga ini memberikan dukungan/bantuan kepada UKM berupa dukungan teknis dan juga dukungan dana. 

Sebelum membahas lebih jauh tentang dukungan apa saja yang diberikan oleh SMRJ, kita lihat dulu pengertian UKM di Jepang. 

Secara garis besar, usaha di Jepang dibedakan hanya 2 tipe, yaitu UKM dan Usaha Besar. UKM dibagi menjadi 4 kelompok, dan setiap kelompok diklasifikasikan lagi berdasarkan jumlah modal dan jumlah karyawan. 

SMRJ (Organization for Small and Medium Enterprises and Regional Innovation, Japan)

Ada empat bentuk dukungan bagi UKM yang diberikan oleh lembaga ini, yaitu: 

1. Usaha Start-up
2. Pertumbuhan usaha
3. Keamanan usaha
4. Infrastruktur usaha

1. Usaha Start-up (pemula)

a. Konsultasi manajemen (gratis)

b. Fasilitas Inkubasi bisnis

Pemerintah Jepang membangun suatu gedung kemudian membaginya beberapa ruangan. Gedung ini dikelola oleh seorang Manajer Inkubator yang telah memiliki pengalaman manajemen dan pendampingan bagi UKM.

Ruangan yang terdapat di gedung ini dapat disewa dengan harga yang sangat murah bagi UKM untuk dijadikan kantor.

Inkubator seperti ini tersebar hampir di seluruh Jepang. Di Hokkaido sendiri terdapat di Universitas Hokkaido dengan gedung yang luas dan dilengkapi dengan fasilitas produksi, laboratorium bio-teknologi dan area pertanian.

Bagi UKM yang ingin mendapatkan fasilitas ini mendaftarkan diri dan mengajukan proposal tentang bisnis mereka, lalu diseleksi. Setelah diseleksi, UKM dapat menempati ruangan yang disediakan selama 1 – 3 tahun dan mendapat pendampingan usaha baik dari manajer inkubator maupun dari tenaga ahli selama mereka berada di sana. Apabila usaha tersebut dianggap sudah bisa mandiri, mereka kemudian dipersilahkan keluar untuk memberi kesempatan kepada UKM start-up yang lain.

c. Pengiriman tenaga ahli ke lokasi usaha

Fasilitas ini tidak gratis, tetapi telah disubsidi oleh pemerintah sehingga tidak memberatkan UKM. UKM cukup mendaftar, mengajukan proposal berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mendapatkan pendampingan dari tenaga ahli. Tenaga ahli nanti akan membantu UKM dan turut memonitor perkembangan usaha mereka.

d. Dukungan untuk pemanfaatan sumber daya setempat/kolaborasi agribisnis-industri (dukungan utama), akan saya bahas kemudian

e. Dukungan dana, yang juga nanti akan kita bahas

2.      Pertumbuhan usaha

a. Dukungan untuk ekspor.

Bentuk dukungan ini khusus ditujukan bagi UKM yang telah berorientasi ekspor. SMRJ berdiskusi dengan UKM tentang negara tujuan, membuat studi kelayakan dan persiapan untuk ekspor. Semuanya persiapan hanya dilakukan selama 1 minggu.

b. Human resource cultivation at SME University.

Pengembangan SDM di Universitas UKM. Salah satu fasilitas seperti ini terdapat di Tokyo University. Di sini, UKM menggunakan perusahaan mereka sendiri sebagai studi kasus.

c. Dukungan hak cipta

d. Dukungan untuk kelancaran suksesi bisnis

Dukungan ini untuk memberikan fasilitasi agar UKM mendapatkan seorang penerus sehingga usaha yang telah dibangun dapat terus berjalan.
e. Dukungan manufaktur

3.      Keamanan usaha

a. Small-scale enterprise mutual aid system

Sistem ini dapat dikatakan seperti asuransi, UKM membayar setiap bulan agar ketika mereka pensiun dari dunia usaha, mereka bisa mendapat uang pensiun.

b. Business safety mutual relief system, kurang lebih sama seperti sistem di atas.

c. Fund investment (SME turnaround fund)

d. SME turnaround support center

4.      Instruktur usaha
a. Penyediaan lahan industri

SMRJ menyiapkan lahan bagi UKM yang telah siap untuk mambangun industri

b. Fasilitas inkubasi bisnis

Dari beberapa bentuk dukungan di atas, ada 2 dukungan utama yang SMRJ berikan kepada UKM.

1.      Proyek kolaborasi agribisnis-industri (bantuan dana, gratis)

a.  Dukungan ini lebih ditujukan untuk proyek pengembangan produk baru yang inovatif. Karena kolaborasi, jadi harus ada minimal 2 UKM. Seperti contoh, ada UKM bidang bakery yang ingin membuat cake inovasi baru menggunakan telur burung unta. Kemudian ingin menjalin kemitraan dengan peternak burung unta. UKM ini kemudian mengajukan proposal, mendapat kunjungan lapangan dan wawancara.
b.  Jumlah bantuan maksimal 25 juta yen = 3,3 milyar rupiah (2/3 dari dana tersebut ditanggung pemerintah)
c.   Mendapat dukungan konsultasi dan manajemen selama 3 tahun, dimonitor dan dievaluasi

2.      Proyek usaha untuk pemanfaatan sumber daya lokal (bantuan dana, gratis)

a.  Dukungan ini ditujukan untuk proyek pengembangan usaha yang menggunakan sumber daya lokal, seperti kerajinan yang menggunakan bahan lokal, usaha yang menggunakan hasil pertanian/perikanan lokal, serta objek wisata. Boleh hanya 1 UKM. UKM ini kemudian mengajukan proposal, mendapat kunjungan lapangan dan juga wawancara.
b.  Jumlah bantuan maksimal 30 juta yen = 3,9 milyar rupiah (2/3 dari dana tersebut ditanggung pemerintah) 
c.   Mendapat dukungan konsultasi dan manajemen selama 3 tahun, dimonitor dan dievaluasi

KEMENTERIAN PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

Kementerian ini juga memberikan dukungan fasilitasi dan dana sebagai berikut:

• Peningkatan keterampilan para petani melalui sekolah tani. Sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para petani melalui beragam praktek di lapangan 

• subsidi untuk industri ke-6. Bantuan ini diberikan kepada para petani yang menerapkan sistem industri ke-6 yaitu mulai Proses Produksi, Pengolahan hingga Layanan mereka terapkan. Sebagai contoh, ada petani yang memproduksi sayuran, mereka mengolahnya kemudian mendirikan restoran menggunakan bahan baku hasil dari pertanian sendiri.
• bantuan ini hanya ditujukan untuk sektor pertanian, dengan tingkat bantuan dana yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut: 

• Bantuan selanjutanya dari MAFF adalah pinjaman, berupa Super L fund dan Agricultural improvement fund system

Tidak hanya MAFF, Japan International Cooperation Agency juga turut memberikan bantuan bagi Public-Private Partnership khususnya di negara-negara berkembang.

Coba liat lagi gambar di atas, berapa tingkat suku bunga yang dibebankan kepada para petani jika mereka mendapat pinjaman? Mulai 0% hingga 1% selama 12 hingga 25 tahun. Sangat rendah. Dan tentunya tidak akan membebankan para petani. Bahkan ada yang bunganya NOL PERSEN!

Mengapa tingkat bunga pinjaman mereka bisa sangat rendah? Karena INTEGRITAS dan KEPERCAYAAN.