Senin, 24 September 2018

Hari ke-15 : Business Strategy

Ada hidup, ada mati. Siklus kehidupan. Begitu juga dalam bisnis. Ada bisnis start-up, mulai berkembang pesat hingga suatu saat bisnis tersebut akan kolaps, jika tidak ada antisipasi. Hari ini kami mendapat penjelasan tentang strategi bisnis keberlangsungan suatu usaha.

Sumber gambar: http://thepresidentscouncil.org/wp-content/uploads/2014/10/lifecycle505w2.jpg
Seperti gambar di atas, kehidupan suatu bisnis juga memiliki tahap-tahap perkembangan. Mulai startup, pertumbuhan yang cepat, matang, setelah itu mulai menunjukkan kemunduran hingga akhirnya suatu kerajaan bisnis yang besar sekalipun akan kolaps. 

Siapa yang tidak kenal Nokia? Perusahaan telepon selular terkemuka pada masanya. Bangga sekali kala itu memegang merek ini. Jika sudah lama dipegang tidak berdering, kadang-kadang meminta teman untuk telpon hape yang kita pegang 😆. Belum lagi dengan bentuk fisiknya yang unik, berbagai macam model dengan ketahanan yang luar biasa. Bisa buat lempar mangga malah... Hp sejuta umat...kala itu...

Grafik perkembangan suatu produk menurut penjualan dan waktu
Layaknya grafik di atas, hp Nokia telah memasuki masa Cash Cow, sudah matang, yang tidak lama lagi akan menuju masa "Dog", kemunduran. Nokia terlalu nyaman dengan zona nya, tanpa memikirkan kompetitor yang siap menyergap. Ketika kompetitor lain sudah mulai melirik sistem android, Nokia masih tetap setia dengan Symbian nya. 

Padahal menurut instruktur kami, ketika suatu usaha telah memasuki masa matang, maka sudah saatnya memikirkan produk baru, atau menyasar pasar baru. Karena cepat atau lambat, pasti akan memasuki masa kemunduran. Inovasi produk adalah salah satu kiat agar usaha yang telah berjalan akan memiliki napas baru, Rebirth. Pada masa "Cash Cow" inilah kesempatan yang sangat baik untuk melakukan riset tentang produk maupun pasar baru, karena saat itu dana tersedia untuk melakukan riset dan penelitian. Bukan pada saat ketika usaha telah memasuki masa kemunduran, karena tentu tingkat penjualan pada saat itu semakin menurun dan akan berimbas kepada kondisi keuangan suatu perusahaan. 

Akhirnya, kolaps karena tergerus perkembangan zaman yang begitu cepat dan kompetitor yang lebih inovatif. 

Waspadalah..waspadalah!

Tidak ada komentar: