Kami sudah diperingatkan sebelumnya agar kumpul di lobby karena akan berangkat menuju bandara Haneda ke bandara Tokachi, Obihiro. Penerbangan memakan waktu selama hampir 2 jam.
![]() |
Terowongan penjang menuju bandara |
![]() |
suasana ruang tunggu |
![]() |
Pemandangan dari jendela pesawat |
Kami lalu menuju ke JICA Obihiro yang memakan waktu hampir 1 jam dari bandara. Masih pakai taksi. Ongkosnya jauh lebih mengerikan dibanding sebelumnya. Hampir 10 ribu yen = 1,3 juta rupiah. Sepanjang perjalanan, masih terlihat dengan jelas aspal yang baru saja ditambal akibat gempa. Sebelumnya, Hokkaido mengalami gempa bumi yang cukup kuat. Saking hebatnya guncangan gempa, pulau Hokkaido yang merupakan pulau terbesar kedua di Jepang sempat mengalami pemadaman listrik dan tanpa air selama 2 hari.
Ada satu hal juga yang saya perhatikan selama di perjalanan. Tidak satu pun petani di daerah ini menggunakan cangkul atau membajak tanah menggunakan hand tractor. Semuanya menggunakan mobil traktor yang ukurannya cukup besar. Bagaimana tidak, satu petak lahan pertanian ukurannya hampir menyerupai lapangan sepakbola. Memanen kentang juga tidak dicabut manual, tetapi menggunakan mesin traktor.
![]() |
Petani menggunakan mobil traktor untuk menggarap tanah |
Di sinilah semua peserta berkumpul. Dari rencana sebelumnya ada 15 negara, tetapi yang hadir 12 orang dari negara berbeda. Hanya ada 2 peserta wanita, berasal dari Georgia dan Yaman. Selebihnya dari Loos, Nepal, Myanmar, Jamaica, Ghana, Micronesia, dan masih ada beberapa orang lagi yang belum sempat berkenalan dengan mereka.
![]() |
Pilihan menu dengan tampilan fisik |
![]() |
Nasigoren |
Cara menawarkan menu seperti ini mungkin bisa menjadi contoh unik. Pelanggan memilih menu dengan melihat bentuk fisik sesuai dengan aslinya. Dan setiap menu telah diberikan angka sebagai kode, mulai dari angka 1 dan seterusnya. Telah tersedia kepingan yang telah diberi nomor, ambil, lalu bawa ke kasir. Kasir kemudian akan menyampaikan pesanan melalui mikrofon yang langsung didengar oleh bagian dapur untuk membuat masakan sesuai pesanan.
Jika di menu hanya ada foto, kita tidak bisa memastikan bagaimana ukuran sebenarnya. Pernah, saya memesan makanan, mi kuah kalo tidak salah. Begitu datang, hampir saya bilangi ke mbak nya, Mbak, bukan mangkok ini..tapi baskom. Besar sekali.
Setelah makan malam, observasi sebentar ke beberapa ruangan yang terdapat di JICA Center Obihiro. Berikut beberapa fotonya..
![]() |
Ruangan musik |
![]() |
Recreation room |
![]() |
Laundry room |
![]() |
Sabun cuci gratis diberikan oleh JICA. Unik.. |
![]() |
Bagian dapur, dapat pesan dari orang Malaysia yang telah pulang ke negara mereka |
Hari-hari kedepan akan banyak dihabiskan di ruang kelas.
Dan kita akan mulai belajar besok, InsyaAllah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar