Sabtu, 29 September 2018

Hari ke -20 : Ice Cream Shop


"Excuse me, sir..are you a farmer?"..."Yes, I'm a farmer", katanya ramah.
Sebenarnya saya ada pertanyaan, bersama beberapa teman yang lain tentang pertanian di daeah ini..Sejak kami tiba, dan telah melewati banyak jalan, sekalipun kami tidak pernah menemukan adanya irigasi untuk mengairi lahan disini. Dari mana sumber airnya, dan bagaimana juga cara distribusinya. Dengan bahasa Inggris yang agak terbata, dia menjawab bagaimana cara petani mengairi lahan pertanian mereka. Caranya dengan menggunakan tap water (air keran) dan sumur. 



Ketika saya coba mengorek lebih dalam tentang teknis nya, dia kurang paham karena dia menjawab "I'm a dairy farmer"... "saya peternak sapi perah. Dan saya pemilik toko ini.."
"What?!" Saya beserta teman asal Laos hanya bisa saling berpandangan. Kaget. Karena sebelumnya, kami makan es krim di tempat ini. Dan sementara makan, bapak ini masuk bersama 2 orang, masih dengan pakaian kerja nya, lalu memesan es krim. Kami berdua sudah menebak, pasti bapak ini petani, makanya kami coba bertanya tentang mengapa tidak ada saluran irigasi di Tokachi. Namun karena beliau peternak sapi, makanya dia tidak bisa menjelaskan secara detil, apalagi terkendala bahasa.

"Boleh kami jalan-jalan ke belakang melihat peternakan bapak?".."Iya, boleh..silahkan"..
Sebenarnya maksud kami berdua hanya ingin melihat saja sapi perah yang berada di kandang, lalu setelah itu pulang. Namun ternyata beliau mengajak kami berkeliling di daerah peternakannya. Dia menjelaskan, dia memiliki 140 ekor sapi, sudah termasuk sapi perah dan anak sapi serta luas lahan 40 hektar. Lahan seluas itu dia gunakan untuk menanam jagung sebagai bahan pakan untuk sapi. Awalnya, saya mengira hanya jagung nya saja yang dipakai sebagai bahan pakan. Tapi tidak, karena di hadapan kami tampak menggunung hasil cacahan jagung beserta pohon-pohonnya. 

Hasil cacahan
Makanan nutrisi tinggi. Hanya untuk sapi, agar kualitas dan kuantitas susunya tinggi
Ketika musim panen jagung tiba, beliau menyewa salah satu perusahaan yang menyediakan jasa untuk panen. Ukuran traktornya besar yang mampu memotong dan langsung menggiling pohon jagung dengan lebar 8 jalur. Beliau membayar sewa sebesar 1,5 juta yen per tahun untuk jasa panen (200juta rupiah). Sebenarnya beliau juga memiliki traktor dengan mesin panen jagung tetapi hanya lebar 2 jalur, dan akan memakan waktu lebih lama untuk panen. Beliau juga sempat menghidupkan traktor nya dan memperlihatkan bagaimana cara kerja mesin panen tersebut. Harus ekstra hati-hati ketika berada dekat mesin panen ini, karena pernah ada kejadian seorang petani terseret masuk ke mesin ini. Hii..ngeri!

Mesin pemanen dan pencacah jagung
Kami juga diajak ke tempat penampungan susu perah yang ia miliki. Tampak seorang wanita keluar dari dalam gedung tersebut. "Kenalkan, istri saya". Oh..ternyata pasangan ini mengelola peternakan mereka sendiri. Beliau juga menjelaskan telah menggeluti bisnis ini selama 15 tahun, sebelumnya pernah bekerja di Kanada. Keluar dari gedung, kami lalu menuju ke tempat dimana anak sapi dipelihara. Tampak begitu banyak gulungan batang gandum. Batang gandung tersebut digunakan sebagai alas bagi para sapi. Kita pakai kasur, sapi pakai batang gandum. Berat 1 gulung dapat mencapai 300 hingga 400 kg. Tentu saja pakai mesin khusus untuk melakukan pekerjaan ini.

Anak sapi




Selesai berkeliling, kami menyampaikan terima kasih karena telah meluangkan waktunya. Dia baru saja selesai memanen jagung nya ketika masuk makan es krim. Eh, tiba-tiba saja ada dua orang yang bertanya tentang irigasi, jadilah kami berkeliling di belakang  tokonya. Saya masih sempat bertanya lagi tentang gedung yang tepat berada di samping tokonya..Moo Moo School. Dia menjelaskan bahwa tempat tersebut dijadikan sebagai sarana pengetahuan bagi anak-anak sekolah yang berkunjung ke toko mereka. Tentang dari mana asal susu nya, cara merawat dan menjaga ternak mereka.


Sebenarnya masih ada lagi satu pertanyaan yang belum sempat saya ajukan. Tetapi kami sudah terlanjur pulang. Nama Bapak tadi siapa ya?










Tidak ada komentar: