Rabu, 03 Oktober 2018

Hari ke - 24 : Koperasi Pertanian di Jepang

JA. Tulisan ini sangat mudah ditemui. Baik berupa gedung kecil maupun gedung besar. Milik siapa? Koperasi! Singkatan dari Japan Agriculture Cooperatives. Berikut adalah beberapa gedung yang memiliki logo JA yang sempat saya foto, menandakan bahwa gedung tersebut adalah milik koperasi.








Jepang tidak memiliki 1 unit pun KSP (Koperasi Simpan Pinjam), tidak ada Kopwan (Koperasi Wanita), tidak ada KSU (Koperasi Serba Usaha). Jika Koperasi Pertanian di negara kita jumlahnya mencapai ribuan, tidak hal nya dengan Jepang. Berapa jumlah Koperasi Pertanian di negara ini? Hanya ada 1 unit. Japan Agriculture namanya.

Mengapa bisa koperasi di Jepang bisa begitu besar dan terstruktur dengan sangat baik? Kami menerima materi dari Tsuboi san tentang Koperasi di Jepang hari ini. Koperasi Pertanian Jepang (baca: JA) mulai didirikan sejak tahun 1948. 

Pada dasarnya, ada 5 jalur distribusi produk pertanian, mulai dari Producer (petani) hingga sampai ke Retailer (tempat akhir penjualan). Dari sini, JA berfungsi sebagai penadah hasil pertanian para petani, lalu disalurkan ke grosir (wholesale market) ataupun langsung ke retailer. 


Sebelum membahas peran JA lebih jauh, kita lihat dulu bisnis apa saja yang dimiliki JA. Secara garis besar, JA memiliki 2 kegiatan utama, yaitu:
  1. General Agricultural Cooperatives (usaha umum)
  2. Specified Agricultural Cooperatives (usaha khusus)

1. General Agricultural Cooperatives (usaha umum)

Usaha umum ini meliputi:
  • Layanan dukungan usaha, yaitu suplai bahan-bahan produksi dan penjulan produk-produk pertanian
  • Layanan kredit usaha (simpan pinjam)
  • Layanan asuransi
  • Layanan kesejahteraan, berupa pendirian rumah sakit dan klinik
2. Specified Agricultural Cooperatives (usaha khusus)

Usaha khusus ini meliputi: 
  • Hortikultura
  • Peternakan unggas
  • Peternakan sapi untuk susu
  • Peternakan sapi untuk daging
Terus terang saya kaget, koperasi disini punya rumah sakit. Tentu saja layanan tersebut diperuntukkan bagi anggota koperasi, juga dibuka untuk umum. Kami semua (peserta pelatihan) masih bertanya-tanya bagaimana koperasi mampu mengelola ini semua. 


Salah satu jawabannya adalah karena koperasi disini dibentuk dengan sangat terstruktur, mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. Mulai dari tingkat nasional, 5 koperasi kemudian menurun ke tingkat Prefecture (provinsi) hingga ke tingkat municipal (kab/kota). Ke 5 koperasi tingkat nasional tersebut memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Lebih jelasnya digambarkan melalui struktur organisasi berikut:


Dari struktur di atas, jelas terlihat untuk tingkat nasional ada 5 koperasi, kemudian untuk tingkat prefektur (provinsi) ada 36 koperasi, hingga menurun ke tingkat kab/kota dengan jumlah 887 koperasi. Keseluruhan anggota berjumlah 5,15 juta orang. Semuanya terstruktur mulai tingkat nasional hingga daerah. Satu kesatuan.


Berikut kegiatan utama JA:


Bimbingan Manajemen Pertanian
Kegiatan ini merupakan bimbingan  yang diberikan kepada para petani/anggota koperasi agar mereka dapat meningkatkan manajemen serta teknik pertanian para anggota. Koperasi merekrut penyuluh pertanian, menggaji mereka untuk memberikan bimbingan langsung kepada para petani. Layanan ini tanpa dipungut biaya sama sekali, khusus bagi para anggota koperasi. Karena itu layanan ini menjadi layanan yang sangat dibutuhkan para anggota.

Penyediaan Sarana
Sarana ini berupa penyediaan gudang.

Layanan dukungan usaha
Layanan ini berupa:
1) penyediaan bahan-bahan produksi, seperti pupuk, bahan kimia pertanian, bahan pakan serta mesin-mesin pertanian. 
2) Layanan untuk kebutuhan sehari-hari (minimarket kecil), dan pom bensin.
3) Penjualan/distribusi produk-produk pertanian


Layanan Simpan Pinjam
JA juga memiliki bank, yang tersebar di seluruh Jepang, yaitu Norincyukin Bank 

Layanan Asuransi
Meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi gedung, asuransi kebakaran, asuransi kendaraan. Juga ada asuransi untuk bencana yang mengakibatkan gagal panen bagi para petani. 

Layanan Kesejahteraan
Berupa pendirian rumah sakit dan klinik di kota-kota yang memiliki populasi 50ribu orang atau kurang dari itu.

Kemudian masih ada lagi perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh JA, yaitu: 
Japan Agricultural News Paper
Zen-noh Foods
N-Tour (Travel Company)
Ienohikari (Publishing company)

Begitu banyak jenis usaha yang mereka miliki, hampir di setiap sektor. 
Yang mambuat kami semua terpana adalah ketika Tsuboi san memperlihatkan kepada kami struktur profit (keuntungan) dari setiap sektor. 


Khusus untuk sektor Dukungan Usaha (Pertanian) sebenarnya mengalami kerugian. 104 juta yen dan 62 juta yen. Tetapi setelah digabung dari keuntungan sektor lain, JA masih memiliki keuntungan sebesar 264 juta yen. Saling menutupi! Keuntungan paling besar diperoleh dari sektor Simpan Pinjam (Bank) dan Asuransi. 

Bagaimana tidak JA mengalami kerugian khususnya di sektor layanan usaha. Menggaji para penyuluh pertanian, namun layanan ini gratis bagi seluruh anggota (petani). Benar-benar memberikan kesejahteraan bagi para anggotanya. Keuntungan yang diperoleh pun dibagi rata lagi kepada seluruh anggota koperasi.

"I'm shocked" kata rekan dari Yaman. Rekan asal Ghana geleng-geleng kepala, menular ke saya yang ikut geleng-geleng. Kesejahteraan anggota benar-benar diperhatikan, mulai dari layanan usaha hingga kesehatan. Tidak perlu ke rumah sakit umum, sudah tersedia rumah sakit khusus bagi anggota koperasi. Mau pinjam uang, tidak perlu ke bank lain, sudah ada bank khusus bagi anggota. Hampir ada di setiap kota.

Untuk Pajak, Pemerintah Jepang menetapkan pajak sebagai berikut:
Perusahaan swasta sebesar 30% 
UKM sebesar 22%
Koperasi sebesar 22%

Shihoro Agricultural Cooperative

Pabrik pengolahan tepung kentang

Selesai menerima materi tentang Koperasi (JA), kami lalu mengunjungi Shihoro Agricultural Cooperative, menempuh waktu 1 jam dari Kota Obihiro. Koperasi ini berdiri sejak 20 Februari 1948, dengan lahan seluas 25.193 hektar. Memiliki pabrik terbesar untuk pengolahan kentang di seluruh Jepang. Areanya sangat luas, karena tidak hanya satu pabrik, tetapi koperasi ini juga memiliki beragam usaha, diantaranya pabrik susu, pengolahan daging, serta fasilitas untuk menanam sayuran pada musim dingin. Karena waktu yang sangat terbatas, tidak semua pabrik maupun fasilitas yang dimiliki koperasi ini dapat kami kunjungi. 

Setidaknya kami menemukan bahwa koperasi di Jepang bisa sangat maju karena semuanya merupakan satu kesatuan, dibawah naungan JA dengan lebih dari 5 juta anggota.

Kentang siap diolah menjadi tepung

Mekanisasi, pengepakan menggunakan robot


Foto pendiri Shihoro Agricultural Cooperative (yang belakang)

Tidak ada komentar: